RSS
Facebook
Twitter

Monday, January 09, 2012

Anggota Kelompok :
1.    Elprami (3TK_0910117260001)
2.    Rini Afriani (3TK_0910117260024)
3.    Ronal (3TK_0910117260025)
4.    Sutra Utami (3TK_0910117260028)
5.    Yulyanti (3TK_0910117260006)    

1.    Latar Belakang
Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak. Dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi yang baik dan benar minimal 2 kali sehari, sifat asam ini bisa dicegah.
Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit Inilah kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi membuat malas makan, malas belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak lain menyebar ke seluruh tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip kesehatan gigi pada anak, Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan tubuh lainya.
Perilaku anak ditentukan oleh arahan orang tua. Setiap aktivitas yang biasa di terapkan orang tua sejak dini, akan dilakukan terus hingga dewasa bahkan dapat di turunkan lagi pada penerusnya bila dilihat prosesnya,maka pembiasaan kegiatan positif sangat penting nilainya.
Perilaku merupakan suatu aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan perilaku yang diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari para orangtua didalam mengajarkan anak. Oleh karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan pola hidup yang sehat maka prilaku yang akan diterapkan di dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutpun merupakan pola hidup yang sehat.
Lembaga Survei Synovate Indonesia, Agustus 2009 lalu mengadakan survei di empat kota besar Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya yaitu mengenai pengalaman para ibu menyikat gigi bersama anak. Dari 378 ibu yang diwawancarai, 53 persen menyatakan kesulitan mengajarkan anak menyikat gigi.
Anak-anak tidak peduli dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Rasa kantuk di malam hari juga menyebabkan anak malas menyikat giginya sebelum tidur. Oleh karena itu orangtua perlu sabar dan konsisten dalam menanamkan kebiasaan menyikat gigi.

2.    Identifikasi Masalah
Melihat latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalahnya yaitu:
1.    Banyak anak-anak kurang memperdulikan kesehatan giginya sendiri.
2.    Kesulitan orang tua pada saat menyuruh/membiasakan anaknya menggosok gigi.
3.    Anak merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan.

3.    Tujuan Ide
Tujuan ide gosok gigi menjadi menyenangkan ini adalah :
1.    Memunculkan pada pikiran anak-anak bahwa kegiatan menggosok gigi itu menyenangkan.
2.    Memunculkan pada pikiran anak-anak bahwa menggosok gigi untuk penting untuk kesehatan gigi dan bebas dari kuman yang dapat menyebabkan gigi rusak dan berlubang.

4.    Perancangan Ide
1.    Model Sikat Gigi
Model perancangan sikat gigi tentu saja harus unik, lucu, dan beraneka ragam. Sehingga, dapat menarik minat anak-anak secara visual. Seperti contoh gambar di bawah ini.
 
Gambar 1. Sikat gigi beraneka ragam,lucu dan unik

2.    Suara atau Bunyi
Selain secara visual, tentu saja anak-anak juga akan tertarik jika ditambah dengan efek audio yang ditimbulkan oleh suatu benda.
 
Gambar 2. Pengeras suara

Ketika anak-anak tersebut menggosok gigi sensor mendeteksi pergerakan menggosok gigi maka akan timbul suara sebagai berikut :
a.    Kuman beraksi merusak gigi.
b.    Pembasmi kuman datang membasmi kuman.
c.    Kuman berteriak dan berlari.
d.    Nyanyi kemenangan kuman berhasil dibasmi.
e.    Lagu yang mengingatkan untuk menggosok gigi minimal 2x sehari dan mengingatkan pentingnya menggosok gigi.

5.    Analisa
1.    Anak-anak akan tertarik dan merasa gosok gigi itu penting dan menyenangkan ketika mendengar suara-suara dan bunyi daripada mendengar apa yang dikatakan oleh orang tua mereka.
2.    Orang tua tidak perlu repot-repot membujuk dan memberi pengertian pada anak-anak mereka bahwa menggosok gigi itu penting.