RSS
Facebook
Twitter

Monday, September 26, 2011

Info : Sejarah Singkat PT. Chevron Pacific Indonesia | Sejarah PT. Chevron Pacific Indonesia | Sejarah PT. CPI | Sejarah Chevron - Chevron Pacific Indonesia (CPI) adalah anak perusahaan dari Chevron yang bertugas mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil alih oleh Chevron, perusahaan ini bernama Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4 kota di Riau yaitu Dumai, Duri, Minas dan Rumbai. CPI juga merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia, dengan produksi sudah mencapai 2 miliar barrel.

PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1924 oleh Standart Oil Company Of California (SOCAL). Survey explorasi diawali di pulau Sumatra, Jawa Timur dan Kalimantan Timur yang dimulai pada tahun 1924 dipimpin oleh Emerson M.Butterworth mengadakan pengeboran minyak di daerah tersubut. Tim Butterworth juga melakukan survey explorasi di bagian utara pulau Papua dan terhenti karena Indonesia masih dibawah penjajahan Hindia Belanda.

Pada tahun 1930, tim tersebut mengajukan izin pengeboran minyak kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mengajukan pengeboran minyak di pulau tersebut, karena berdasarkan survey mereka menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki kandungan minyak yang cukup potensial. Pada tahun yang sama, pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada SOCAL untuk melanjutkan eksplorasinya di daerah Sumatra Tengah dan dibentuk N,V. Nederlanche Pacifik Petroleum Maatchappij (NPPM) yang merupakan cikal bakal dari PT.Chevron Pacifik Indonesia pada bulan Juni 1930. Pada tahun 1935, SOCAL ditawari pemerintah daerah Hindia Belanda suatu daerah seluas 600.000 ha di daerah Sumatra Tengah. Kemudian James P . Bailey dari kantor SOCAL Jakarta merekomendasikan Rekan Block dan pada bulan Juli 1936 SOCAL atau TEXAS Company (TEXACO) yang merupakan dua perusahaan besar Amerika itu bergabung menjadi California Texas Petroleum Corporation (CALTEX).

Cadangan minyak yang pertama kali ditemukan Caltex terdapat dilapangan Sebanga pada bulan Agustus 1940. Kemudian berturut-turut pada bulan berukutnya ditemukan kembali cadangan-cadangan minyak yang baru antara lain lapangan Rantau Bais dan lapangan Duri yang masing-masing pada bulan November 1941. Pengeboran minyak di kawasan Riau dimulai pada tahun 1934. Pada tahun 1940 untuk pertama kalinya minyak mulai ditemukan dari lokasi sumur di Sebanga, dan pada tahun 1941 PT.Chevron Pacifik Indonesia (PT. CPI) menemukan ladang minyak di Duri.

Pada saat perang dunia II kegiatan eksplorasi dan pengeboran minyak oleh Caltex di Riau dihentikan. Semua ladang minyak Caltex di daerah itu diduduki dan dikuasai oleh tentara Jepang. Selama pendudukan Jepang, lading minyak Caltex tetap diusahakan oleh tentara Jepang untuk memenuhi kebutuhan minyak Jepang. Demikian pula selama perang kemerdekaan, Caltex menghentikan seluruh kegiatannya di Indonesia. Caltex mulai aktif lagi berproduksi setelah perang kemerdekaan usai.

Sekitar tahun 1949-1950, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk menasionalisasikan perusahaan penghasil minyak di Indosesia yang dimiliki oleh Belanda, namun secara tidak langsung keputusan itu mengancam kedudukan Caltex sebagai salah satu penghasil minyak asing terbesar di Indonesia. Pada tahun 1950-an Caltex telah menginvestasikan modalnya lebih dari US$ 50 juta di Indonesia. Selain itu ditemukan ladang minyak di Minas pada tahun 1944 oleh Jepang yang terbukti memiliki potensi sebagai penghasil minyak terbesar di dunia. Menjelang tahun 1958, produksi minyak Caltex telah mencapai 200.000 barrel per hari.

Upaya menasionalisasikan perusahaan asing di Indonesia datur dalam undang-undang No. 44 tahun 1960. Berdasarkan UU tersebut ditetapkan bahwa semua kegiatan penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia hanya dilakukan oleh perusahaan minyak negara (Pertamina). Pada tahun 1963, Caltex menjadi bahan hukum di Indonesia dengan pemilikan saham masing-masing 50% SOCAL dan 50% TEXACO.

Ladang minyak Duri memberikan sumbangan sebesar 8% total produksi minyak Indonesia dan 42% dari seluruh produksi minyak PT. CPI mengalami penurunan produksi sejak tahun 1964. Penurunan produksi dari ladang minyak duri sangat memprihatinkan, karena hal itu sangat berpengaruh pada economic life expectancy dari perusahaan ini. Untuk mengatasi masalah tersebut PT. CPI menciptakan proyek injeksi uap di ladang minyak Duri. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 3 Maret 1990. Injeksi uap ini merupakan teknologi baru PT. CPI yang mutakhir yang dapat mempermudah penyedotan minyak dari perut bumi. Dengan menerapkan teknologi baru tersebut, PT. CPI mengharapkan produksi minyak yang besar dari ladang minyak Duri dapat dilipat gandakan.

Rancangan injeksi uap ini diterapkan secara efekfif pada ladang minyak dengan pola yang bervariasi, diantaranya pola titik tujuh, yaitu satu sumur injeksi untuk enam sumur produksi, pola lima atau Sembilan titik. Pada tanggal 9 Agustus 1971, PT. CPI menandatangani kontrak bagi hasil untuk derah operasi baru seluas 21.979 km2 di wilayah Coastal Plains dan Pekanbaru. Wilayah kerja sebelumnya yang dikenal dengan sebutan Kangguru Block seluas 9.030 km2 diperpanjang masa operasinya sampai dengan tanggal 8 Agustus 2001. Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai saat ini antara pemerintah (Pertamina) dan PT. CPI, adalah 88% dan 12%, ditambah dengan ketentuan khusus berupa fleksibilitas atau inisiatif bagi PT. CPI untuk hal-hal tertentu.

Produksi minyak mentah Caltex mencapai 65,8% pada tahun 1974 dan menurun menjadi 46,5% pada tahun 1990. Meskipun terjadi penurunan produksi, Caltex tetap menguasai pangsa produksi sebesar 75% secara nasiaonal, sedangkan Pertamina dan Unocal mengalami penurunan produksi. Perjanjian karya berakhir pada tanggal 28 Agustus 1983 dan diperpanjang manjadi “Kontrak Bagi Hasil” (Production Sharing Contract) sampai tangal 8 Agustus 2001 dengan wilayah seluas 31.700 km2. Dalam kontrak tersebut ditetapkan bahwa pertamina adalah manajemen pengendali operasional dan yang menyetujui program kerja anggaran tahunan. PT. CPI sebagai kontraktor berkewajiban melaksanakan kegiatan operasional dan penyediaan keahlian teknis dan investasi serta biaya operasional dan penyediaan keahlian teknis dan investasi serta biaya operasi. Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai saat ini adalah sebesar 88% untuk pertamina dan 12% untuk PT. CPI untuk hal-hal tertentu.

Pada 9 Oktober 2001 dua perusahaan besar induk PT. CPI yaitu Chevron dan Texaco tergabung (merger) menjadi Chevron Texaco. Dan perusahaan Chevron Texaco salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.
Pada bulan Mei 2005 Chevron Texaco merubah namanya menjadi Chevron Corporation. Dan pada tanggal 10 Agustus 2005 Chevron bergabung dengan Unocal, dengan menggunakan satu nama perusahaan yaitu Chevron. Nama tersebut digunakan sampai saat ini.

Friday, September 23, 2011

Unik : Uniknya Raf Menwith Hill | Salah Satu Tempat tereklusif di dunia


Unik : Uniknya Raf Menwith Hill | Salah Satu Tempat tereklusif di dunia - RAF Menwith Hill adalah Royal Air Force dekat stasiun Harrogate , North Yorkshire yang menyediakan komunikasi dan intelijen dukungan kepada Inggris dan Amerika Serikat.

Situs yang terletak dari Skipton A59 Road, sekitar sembilan mil barat Harrogate di North Yorkshire dan menempati sekitar satu mil persegi Moorland.Tempat ini dibangun oleh Departemen Pertahanan AS.

RAF Menwith Hill adalah pangkalan militer dengan koneksi ke jaringan mata-mata ECHELON global. Situs berisi beragam stasiun satelit bawah tanah dan diklaim sebagai stasiun pemantauan elektronik terbesar di dunia.

Situs ini berisi ekstensif satelit stasiun tanah dan merupakan komunikasi mencegat dan rudal peringatan situs dan telah digambarkan sebagai stasiun pemantauan elektronik terbesar di dunia (di kutip dari wikipedia).

RAF Menwith Hill adalah diperintahkan oleh Royal Air Force Officer, didukung oleh elemen RAF, sedangkan sebagian besar layanan dukungan yang disediakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat , 421 Udara Grup Base.


Sejarah Menwith Hill
Menwith Hill Stasiun dibuka pada 545 hektar (2,21 km 2) tanah diperoleh oleh Inggris Kantor Perang pada tahun 1954 dan disewakan kepada Amerika Serikat. The US Army Security Agency membentuk frekuensi tinggi radio kemampuan monitoring, pemantauan komunikasi yang berasal dari Uni Soviet , beroperasi dari 1958.
Pada tahun 1966, National Security Agency mengambil tanggung jawab untuk operasi AS situs, memperluas kemampuan untuk memonitor saluran komunikasi leased internasional transit melalui Inggris.

Monday, September 19, 2011

English : All About Graph | Graph | Definition of Graph

English : All About Graph | Graph | Definition of Graph

Definition Of Graph
= a diagram representing a system of connections or interrelations among two or more things by a number of distinctive dots, lines, bars, etc.

Verbs for describing How data have changed
1. Verbs mean go up
= to increase, to go up, to rise,to climb

2. Verbs mean go down
= to decrease, to go down, to decline, to drop.

3. Verbs mean go up and go down
= to fluctuate

4. Verbs mean stay the same or not have significant in changed
= To remain, to be steady, to plateau

Adjectives and adverbs to describe how fast the change occured
1. adverbs
Fast in changed -> sharp, dramatic, significant
Not too fast in changed -> steady, gradual,slight

2. adjective
Adverb + ly -> sharply, dramatically,significantly, gradually, steadily, slightly

Describes the changes presented in the graph in 2 ways
1. subj + verb + adverb
- sales increased dramatically from 1990 to 1992

2. There was/were + adj + noun
- There was a dramatic increase in sales from 1990 to 1992

Describing graphs using comparative forms
1. Explanation : comparative & superlative adjectives
EX : the percentage of home less people was highest for the while non-hispanic group

Rule 1 : Add ‘er’ / ‘est’ for one-syllable
Adjectives : longer, smaller, the highest

Rule 2 : Add ‘more’ / ‘less’ or ‘the most’ / ‘the least’ for three syllable adjectives or longer : less expensive, the most dangerous

Rule 3: Most two-syllable adjectives require ‘more' / ‘less‘ /‘the most' / ‘the least': more stressful

Rule 4: Two-syllable adjectives ending in ‘y' require ‘ier' / ‘iest' : noisy -> noisier

Rule 5: Adjectives ending in a single vowel and a single consonant require the final consonant to be doubled: big - the biggest, fat- fatter

2. Explanation : logical connectors of comparison & contrast
1. Simple Comparison:
while [difference is not seen as surprising / unusual]
- There was 10% unemployment in London , while in Manchester there was 9%.

2. Contrast
but, although, while, however [difference is seen as surprising / unusual]
- Most cities had unemployment rates of 8-11%, although / while / but in Liverpool it was 15%.

Describing graphs using noun phrases
Noun phrases always have a ‘head noun‘
Ex : The graph presents data about Asian-heritage children who live in the UK but who do not speak their heritage language.

Saturday, September 17, 2011

Rekayasa Perangkat Lunak : Data Flow Diagram | DFD

Rekayasa Perangkat Lunak : Data Flow Diagram | DFD-Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
- Context Diagram (CD)
- DFD Fisik
- DFD Logis

DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
- Diagram Context
- Diagram Level n
- DFD Logis
- DFD Fisik

Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
- Terminologi sistem :
- Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
- Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
- Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
- Menggunakan satu simbol proses,
Catatan:
Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
- Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
- Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
- Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
- Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
- Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
- Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
• Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
• Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
• Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
• Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
• Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
• Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
- Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
- Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
- Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
- Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
- Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
- Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran

yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
- Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

DFD Logis
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
• Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
• Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll

Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
- Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
- Master Detail Update
- Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
- Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
- Menambahkan proses baru
- Meminimalkan proses input
- Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual

Thursday, September 08, 2011

Pemrograman jaringan : Servlet

Pemrograman jaringan : Servlet - Servlet adalah suatu class yang merupakan turunan
dari HttpServlet yang berisi method doGet() dan doPost() untuk memproses request dan respon.
> Untuk menangani proses request dan respon tersebut, terdapat dua parameter yang merupakan
instance:
1. HttpServletRequest : Menangkap informasi yang masuk,seperti URL, form data dan Http request header
2. HttpServletResponse: Mengirimkan informasi Http status code (200, 400, dll), respon header (content-type, setcookie,dll) dan menyediakan PrintWriter untuk mengirimkan dokumen yang diminta client

Struktur Dasar Servlet
Jadi, class-class yang diperlukan pada struktur dasar servlet adalah:
1. java.io (PrinterWriter) -> input dan output
2. javax.servlet (HttpServlet) -> untuk servletnya
3. javax.servlet.http (HttpServletRequest dan HttpServletResponse)

Siklus Servlet
Terdapat tiga proses internal dalam Servlet, yaitu :
1.Memanggil class servlet
2.Meng-create instance dari servlet
3.Memanggil method init
4.Memanggil method service
5.Memanggil method destroy