Renungan : Kehidupan Seperti Sebuah Roda

Kehidupan seperti sebuah roda.

selalu berputar.

terkadang di atas.

terkadan di bawah.

kita tidak tau.
kapan kita di bawah.
kapan pula kita di atas.
ketika kita di atas.
Apakah kita angkuh?
Apakah kita sombong?
Apakah kita meremehkan segala sesuatu?
hanya diri kita yang bisa menilainya.
tidak ada yang abadi.
semua silih berganti.
dan ketika kita di bawah.
apakah kita mengeluh?
apakah kita terus menggerutu?
apakah kita hanya bisa menyalahkan?
berbicaralah pada diri kita masing-masing.
sudahkah saya bersyukur ketika mendapat nilai tinggi atau pangkat tinggi?
sudahkah saya berterima kasih ketika ada yang memberi pujian?
atau sudahkah saya berusaha lebih giat ketika nilai kita turun atau pangkat kita di turunkan?
sudahkah saya diam dan merenung ketika d marah atau di caci maki orang?
atau malah saya membalasnya?
memukulnya?
atau memakinya kembali?
ketika kita di atas dengan segala pujian.
teruslah berusaha agar kita tidak menjadi sombong dan tetap rendah hati.
dan ketika kita dibawah dengan segala caci makian.
teruslah berintropeksi diri dan menerima segalanya dengan hati yang tenang.
karena cacian makian tidak akan selesai jika dibalas dengan cacan pula.
kekerasan tidak akan selesai dibalas dengan kekerasan pula.
kebencian tidak akan selesai jika di balas dengan kebencian.
jadi apakah anda di bawah atau di atas sekarang?
hanya anda yang menentukan.
tetap semangan dan hidup akan terus berjalan. ^^

renungan : Ketika Kita Tumbuh

ketika kita tumbuh di lingkungan penuh dengan kebohongan

kita di didik untuk tidak mudah percaya

ketika kita tumbuh di lingkungan kemiskinan dan kelaparan

kita di didik bagaimana untuk bertahan hidup

ketika kita tumbuh di lingkungan penuh dengan kekerasan

kita di didik untuk menahan segala rasa sakit

ketika kita tumbuh di lingkungan yang penuh peperangan
kita di didik untuk waspada

ketika kita tumbuh di lingkungan yang cinta akan kebersihan
kita di didik untuk tidak membuang sampah sembarangan

ketika kita tumbuh di lingkungan yang disiplin
kita di didik untuk menghargai waktu

ketika kita tumbuh di lingkungan penuh dengan olok-olokan
kita di didik untuk menghargai setiap kata yang keluar dari mulut kita

ketika kita tumbuh di lingkungan yang penuh persaingan
kita di didik untuk berusaha menjadi yang terbaik

renungan : hidup penuh dengan rasa syukur..

Coba kalian letakkan tangan di dada..

Apa yang yang kalian rasakan?

Degup jantung..

Rasakan setiap helaan nafas yang masuk dan keluar..

Rasakan aliran darah yang mengalir di tubuh..
Rasakan hangatnya sinar mentari..
Rasakan dinginnya sang malam..
Rasakan indahnya alam..
Rasakanlah,,! Rasakanlah,,!
Pernahkah engkau bersyukur..?
Pada anugrah di sekelilingmu?
Atau hanya mengeluh kerjamu?!
Pernahkan engkau mengucapkan atau terbersit di pikiranmu bahwa dunia ini tidak adil?
Pernahkah?
Yang membuatnya tidak adil, apakah kamu sendiri ataukah dunianya?
Buang keegoisanmu..!
Dan berpikirlah dengan pikiran terbuka dan penuh rasa syukur..
Dengan begitu hidupmu akan berjalan lebih indah..
Try it..! ^^!

renungan :Terima kasih Ku

Ketika mataku terbuka..

Tampak sinar-sinar mentari masuk melalui celah-celah kamarku..

Orange kekuning-kuningan..

Begitu sejuk di mata dan hangat di jiwa,,

Kudengar kicau burung bernyanyi riang menyambut pagi yang indah..

Terdengar aktivitas mama di dapur..

Mempersiapkan segala sesuatu keperluan buat papa dan anak-anak tercinta..

Kasih yang memancar di wajahnya tak pernah pudar..

Walau garis keriput mulai tampak di wajahnya..
Tangan Mu sudah tak lincah saat mama belia..
Tapi senyum Nya masih sehangat dulu..
Kasihmu tak henti berpijar..
Selalu menyinari kami anak-anaknya..

Sepanjang hayatnya..
Pelita itu akan selalu menyala di hidup kami..
Membawa kehangatan dalam jiwa..
Suatu hari, jika pelita mu redup wahai mama, wahai papa..
Ku berjanji, aku akan jadi pelitamu..
Walau tak seterang dan sehangat punya Mu..
Semoga Tuhan memberi umur panjang pada mereka berdua..

Terima kasih Tuhan..
Terima kasih PAPA..
Terima kasih MAMA..
U’re de bezt for Me.. ^.^

Renungan : Penting nya Bersyukur

Terkadang kita susah untuk bersyukur.

Terkadang kita tau pentingnya rasa syukur itu.

Ketika kita dalam keadaan bahagia dan mendapat apa yang kita inginkan.

Kita mengucapkan segala puji syukur karenanya.

Tapi bagaimana ketika sesuatu hal sudah tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan?
Rasa syukur itu hilang dan diganti dengan mengeluh sepanjang hari.
Sehingga pekerjaan yang kita lakukan hanya dipenuhi dengan keluhan yang tiada henti.
Sekarang coba kita bertanya pada diri kita sendiri.
Apakah rasa syukur itu hanya kita timbulkan pada saat kita mendapat berkah?
Misalnya mendapat nilai bagus, hadiah, makanan yang terhidang di atas meja dan lain sebagainya.
Apakah pada saat ini saja?
Rasa syukur itu akan lebih bermakna apabila ketika kita merasa kehilangan atau tidak puas dengan segala sesuatu hal dan kita masih dapat mensyukurinya.
Maka rasa syukur itu akan lebih bermakna.
Dan kita akan merasa lebih bahagia menjalani segalanya dengan penuh rasa syukur.